Lombok Barat, NTB – Di tengah upaya pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional, peran serta berbagai pihak, termasuk kepolisian, menjadi krusial. Seperti yang terlihat di Desa Eyat Mayang, Kecamatan Lembar, di mana Bhabinkamtibmas bergerak aktif mendukung para petani, terutama mereka yang menanam jagung. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mendorong produktivitas pertanian, tetapi juga mempererat hubungan antara Polri dan masyarakat.
Pada Rabu, 3 September 2025, suasana di Dusun Jelateng Baru tampak berbeda dari biasanya. Bhabinkamtibmas Desa Eyat Mayang, Aipda I Kadek Juniawan, menyambangi warga binaannya. Kunjungannya kali ini secara khusus menyasar para petani jagung. Momen ini dimanfaatkan Aipda Kadek untuk berdialog langsung, memahami tantangan yang dihadapi petani, sekaligus memberikan dukungan moral.
“Kami datang untuk memberikan semangat dan motivasi kepada para petani. Program ketahanan pangan adalah program strategis nasional, dan kami ingin memastikan masyarakat, khususnya petani, merasa didukung penuh,” ujar Aipda Kadek.
Ia menambahkan bahwa langkah ini adalah bagian dari komitmen Polri dalam mendukung program pemerintah. “Polri tidak hanya fokus pada keamanan dan ketertiban masyarakat, tetapi juga peduli terhadap kesejahteraan warga. Dengan mendukung petani, kami secara tidak langsung membantu menjaga stabilitas ekonomi dan pangan di tingkat lokal,” tambahnya.
Kolaborasi Polri dan Masyarakat untuk Ketahanan Pangan
Keterlibatan Bhabinkamtibmas dalam kegiatan ini merupakan wujud nyata dari strategi Polri yang lebih proaktif dan mendekatkan diri dengan masyarakat. Kapolsek Lembar, Ipda Joko Rudiantoro, S.H., M.H., menjelaskan bahwa kegiatan seperti ini merupakan bagian dari tugas pokok Bhabinkamtibmas.
“Bhabinkamtibmas merupakan ujung tombak Polri di desa. Mereka memiliki peran vital dalam menjalin komunikasi, membangun kepercayaan, dan berkolaborasi dengan masyarakat. Kegiatan seperti yang dilakukan Aipda Kadek ini sangat positif, tidak hanya mendukung program ketahanan pangan, tetapi juga memperkuat sinergi antara kepolisian dan warga,” jelas Ipda Joko.
Ia juga menekankan bahwa program seperti ini akan terus digalakkan. “Kami ingin memastikan bahwa setiap program pemerintah yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat dapat berjalan dengan baik. Dengan begitu, masyarakat bisa merasa lebih aman dan sejahtera,” katanya.
Imbauan Kamtibmas di Tengah Giat Dukung Petani
Selain memberikan semangat terkait pertanian, Aipda Kadek juga tak lupa menyampaikan pesan-pesan penting tentang keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Di sela-sela perbincangannya dengan para petani, ia mengimbau agar warga Dusun Jelateng Baru senantiasa menjaga keamanan di lingkungan tempat tinggal masing-masing.
“Mari kita bersama-sama menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif. Waspada terhadap potensi kejahatan dan jangan ragu untuk melapor jika ada hal-hal yang mencurigakan. Keamanan adalah tanggung jawab kita bersama,” imbaunya.
Penyampaian imbauan kamtibmas ini disambut baik oleh para petani. Salah seorang warga, Pak Budi, mengungkapkan apresiasinya. “Kami merasa senang didatangi dan didukung oleh Pak Bhabin. Selain soal jagung, kami juga jadi lebih paham tentang pentingnya menjaga keamanan kampung,” ujar Pak Budi.
Hasil Positif dan Harapan untuk Masa Depan
Kegiatan sambang Bhabinkamtibmas ini menghasilkan dampak yang sangat positif. Hubungan silaturahmi antara Aipda Kadek dan warga Dusun Jelateng Baru semakin terjalin erat. Para petani merasa lebih termotivasi dan yakin bahwa mereka tidak berjuang sendirian.
Dengan adanya dukungan dari kepolisian, diharapkan para petani jagung di Desa Eyat Mayang dapat meningkatkan hasil panen mereka. Peningkatan ini tidak hanya berdampak pada kesejahteraan keluarga petani, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap pasokan pangan di wilayah Lombok Barat.
Ipda Joko Rudiantoro berharap, “Semoga kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain. Sinergi antara pemerintah, kepolisian, dan masyarakat adalah kunci utama untuk mencapai tujuan bersama, yaitu masyarakat yang aman, makmur, dan mandiri.”
